jumlah unsur-unsur yang menyusun 1 molekul senyawa
Misal : Asam Sulfat dengan rumus H2SO4.
Angka dibelakang lambang atom disebut angka indek yang
menunjukkan jumlah atom dalam 1 molekul senyawa.
Jadi 1 molekul asam sulfat terdiri dari 2 atom Hidrogen,
1 atom Sulfur dan 4 atom Oksigen (angka 1 tidak ditulis)
Angka didepan molekul disebut angka koefisien yang
menunjukkan jumlah molekul.
Misal : 3H2SO4 adalah 3 molekul asam sulfat yang terdiri dari
3 X 2 = 6 atom H, 3 X 1 = 3 atom S dan 3 X 4 = 12 atom O..
Rumus struktur digambarkan dengan garis-garis yang
menghubungkan atom-atom yang saling berikatan dalam
suatu senyawa : O
H O O Al
Na Cl S O
H O O Al
O
a. Garam dapur b. Asam Sufat c. Aluminium Oksida
Rmus molekul unsur-unsur :
Unsur Gas mulia yang sangat stabil mempunyai rumus
molekul monoatomik, : He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn
Unsur-unsur Oksigen,,Hidrogen Nitrogen dan Halogen
dengan rumus molekul diatomik: O2, H2, N2, F2, Cl2, Br2, I2
Unsur-unsur Fosfor, Belerang, juga Oksigen mempunyai
rumus molekul poliatomik : P4, S8, O3.
* Unsur-unsur Logam ditulis monoatomik : Fe, Zn, Al dll..
1.Senyawa Oksidasi
Senyawa oksida adalah ikatan antara atom unsur dengan atom Oksigen. Reaksi unsur/senyawa dengan oksigen disebut Oksidasi. Rumus molekul oksida ditulis dengan atom unsur dan atom Oksigen dibelakangnya
A.Oksida Basa
Senyawa Oksigen dengan unsur logam disebut oksida
logam . Misal: K2O, NaO, CaO, ZnO, Fe2O3, Al2O3
Oksida logam juga disebut oksida basa, karena bila bereaksi dengan air akan membentuk basa
Nama oksida logam dengan menyebutkan nama logamnya
ditaruh didepan diikuti dengan Oksida (akhiran ida atau
idum dalam bahasa latin)
Untuk logam dengan biloks dua macam, aknama logam
diberi ahiran o untuk biloks rendah dan i untuk biloks tinggi
B.Oksida Asam
Senyawa oksigen dengan unsur non logam disebut
oksida non logam. Misal : CO2, SO3, B2O3, P205.
Oksida nonlogam juga disebut oksida asam, karena bila bereaksi dengan air akan membentuk asam.
Nama Oksida non logam nama unsur non logam diletakkan didepan dikuti dengan oksida dan menyebutkan jumlah atom oksigen yang diikat dengan huruf Yunani berikut : mono, di, tri, tetra dst.
C.Oksida Amfoter
Oksida amfoter adalah oksida yang bila bereaksi dengan air akan menjadi basa bila berada dilingkungan asam dan menjadi asam bila berada dilingkungan basa (kuat)
D.Oksida Indiferen
Adalah Oksida yang bila dilarutkan dalam air tidak membentuk basa atau asam :
H2O, CO, N2O, NO, NO2, MnO2, PbO2
E.Peroksida
Peroksida adalah oksida logam yang mengandung kelebihan oksigen dibanding oksida normalnya.
Oksida ini dianggap turunan H2O2 (Hidrogen peroksida) dimana atom H diganti dengan atom logam
Contoh :
H2O2 = Hidrogen peroksida
Na2O2 = Natrium peroksida
K2O2 = Kalium peroksida
MgO2 = Magnesium peroksida
CaO2 = Kalsium peroksida
BaO2 = Barium peroksida
MnO2 dan PbO2, bukan peroksida, tetapi oksida indiferen
Super perksida kadar Oksigennya lebih tinggi dari peroksida
Peroksida dan Superperoksida keduanya bersifat Oksidator
2.Senyawa Basa
Bila oksida logam bereaksi dengan air akan terbentuk senyawa Basa
K2O + H2O 2KOH
ZnO + H2O Zn(OH)2
Al2O3 + 3 H2O 2 Al(OH)3
FeO + H2O Fe(OH)2
Fe2O3 + H2O 2 Fe(OH)3
Gugus - OH disebut gugus hidroksida.
Nama basa dengan menyebut nama logam dan diikuti
dengan hidroksida ( OH- ) :
KOH : Kalium Hidroksida
Zn(OH)2 : Seng Hidroksida
Al(OH)3 : Aluminium Hidroksida 2
Fe(OH)2 : Ferro Hidroksida
Fe(OH)3 : Ferri Hidroksida.
Larutannya dalam air basa akan terionisasi membentuk
kation logam yang bermuatan positip dan anion hidroksida
yang bermuatan negatip (OH-)
Basa kuat adalah basa yang kemampuan mengionnya besar.
Kemampuan mengion suatu basa dinyatakan dengan konstanta (tetapan) kebasaan = Kb.
Basa dari logam alkali (gol.IA) adalah basa kuat.
Misal : KOH, NaOH
Basa dari logam alkali tanah (gol.IIA) adalah basa sedang.
Misal Ca(OH)2, Mg(OH)2,Ba(OH)2
Basa lemah : Fe(OH)3. NH4OH
Valensi basa ditunjukkan berapa jumlah ion OH- yang diikat oleh logamnya.
NaOH basa valensi 1
Mg(OH)2 basa valensi 2
Al(OH)3 basa valensi 3
Valensi basa ditunjukkan berapa jumlah ion OH- yang diikat oleh logamnya.
NaOH basa valensi 1
Mg(OH)2 basa valensi 2
Al(OH)3 basa valensi 3
Kelarutan Basa
Semua basa sukar larut dalam air, kecuali basa kuat dan basa amonium.
Semua basa berwarna putih, kecuali :
CuOH : kuning
Cu(OH)2 : biru
Fe(OH)2 : hijau
Fe(OH)3 : coklat
Cr(OH)3 : hijau
CuOH : kuning
Cu(OH)2 : biru
Fe(OH)2 : hijau
Fe(OH)3 : coklat
Cr(OH)3 : hijau
3.Senyawa Asam
Bila Oksida non logam/metaloid bereaksi dengan air akan terbentukSenyawa Asam
CO2 + H2O H2CO3
SO2 + H2O H2SO3
SO3 + H2O H2SO4
N2O3 + H2O 2 HNO2
N2O5 + H2O 2 HNO3
Cl2O + H2O 2 HClO
Cl2O3 + H2O 2HClO2
Cl2O5 + H2O 2 HClO3
Cl2O7 + H2O 2 HClO4
As2O3 +3H2O 2 H3AsO3
As2O5 + 3H2O 2 H3AsO4
B2O3 + 3H2O 2 H3BO3
Nama asam diambil dari unsur non logam pembentuknya
dengan akhiran at. Bila unsur pembentuknya mempunyai
biloks dua macam, akhiran at (icum) untuk biloks tinggi dan
it (osum)untuk biloks rendah. Unsur dengan biloks empat macam ditambahkan awalan hipo pada akhiran it (osum) dan awalan per pada akhiran at (icum) :
H2CO3 =Asam Karbonat =Acidum Carbonicum
H2SO3 =Asam Sulfit =Acidum Sulfurosum
H2SO4 =Asam Sulfat =Acidum Sulfuricum
HNO2 =Asam Nitrit =Acidum Nitrosum
HNO3 =Asam Nitrat =Acidum Nitricum
HClO =Asam hipoklorit =Acidum hipochlorosum
HClO2 =Asam Klorit =Acidum chlorosum
HClO3 =Asam Klorat =Acidum Chloricum
HClO4 =Asam perklorat =Acidum perchloricum
H3AsO3 =Asam Arsenit =Acidum Arsenicosum
H3AsO4 =Asam Arsenat =Acidum Arsenicicum
H3BO3 =Asam Borat =Acidum Boricum.
Asam yang tidak mengandung unsur oksigen namanya dengan memberikan akhiran ida atau awalan hydro - akhiran icum pada unsur pembentuknya
HF = Asam Fluorida = Acidum hydrofluoricum
HCl = Asam Klorida = Acidum hydrochloricum
Hbr = Asam Bromida= Acidum hydrobromicum
HI = Asam Iodida = Acidum hydroiodicum
H2S = Asam Sulfida
HCN = Asam Sianida
Larutannya dalam air asam akan terionisasi membentuk
kation hidrogen (H+) yang bermuatan positip dan anion sisa asam yang bermuatan negatip :
H2SO4 2H+ + SO42-
HNO3 H+ + NO3-
Asam kuat adalah asam yang kemampuan mengionnya besar
Kemampuan mengion suatu asam dinyatakan dengan
Konstanta (tetapan) keasaman = Ka
Asam kuat : HBr, HCl, HI, HClO4, H2SO4, HNO3
Asam sedang : H3PO4, H3BO3, H2SO3,
Asam lemah : H2CO3, H2S, HCN, HF.
Asam Karbonat, asam Sulfit dan asam Thiosulfat adalah asam yang tidak stabil, bila terbentuk segera terurai
H2CO3 H2O + CO2
H2SO3 H2O + SO2
H2S2O3 H2O + SO2 + S(
Bila 1 molekul asam melepas 1 molekul air disebut :
asam meta, misal Asam metaarsenit
H3AsO3 H2O + HAsO2
*Bila 2 molekul asam melepas 1 molekul air disebut :
asam piro, misal Asam pirofosfat
2H3PO4 H2O + H4P2O7
*Asam tetraborat dari 4 molekul asam melepas 5 molekul air 4H3BO3 H2B4O7 + 5H2O
Valensi asam dan sisa asam ditunjukkan oleh jumlah ion H+
dalam suatu asam. HCl asam valensi 1
H2SO4 asam, valensi 2
H3PO4 asam valensi 3
Kelarutan Asam
Semua asam mudah larut dalam air, kecuali :
H2SiO3, H2SnO3. H2SbO3 dan HCN (gas)
4.Senyawa Garam
Garam adalah ikatan kation logam dengan anion sisa asam yang dapat terbentuk dari asam dimana atom H diganti dengan atom logam atau dari basa dimana gugus hidroksida diganti dengan gugus sisa asam.. :
Garam normal terbentuk dari asam yang semua ion H+ diganti dengan logam atau dari basa yang semua ion OH- diganti dengan sisa asam. Contoh : K2SO4 , BaCl2
Bila tidak semua ion H+ dari asam diganti dengan logam, disebut Garam asam.
Contoh NaHCO3 (Natrii bicarbonas = Natrii subcarbonas =
Natrium hidrogenkarbonat)
Bila tidak semua ion OH- dari basa diganti dengan sisa asam, disebut Garam Basa
Contoh ZnOHCl (Seng Hidroksi Chlorida)
Garam rangkap adalah garam dimana ion H+ dari asam diganti dengan dua jenis logam atau ion OH- dari basa diganti dengan dua jenis sisa asam.
Contoh KAl(SO4)2 (Kalium-Aluminium Sulfat)
CaOCl2 (Kaporit)
Berbagai reaksi pembentukan garam (Reaksi Penggaraman) :
1. Asam + basa:garam + air
* H2SO4 + 2KOH : K2SO4 + 2H2O
* Al(OH)3 + 3HCl : AlCl3 + 3H2O
2.Oksida basa + Oksida Asam:garam
* ZnO(s) + CO2: ZnCO3
* CaO + SO2 : CaSO3
3. Basa + Oksida Asam : garam + air
* Ca(OH)2 + CO2 : CaCO3( + H2O
* 2KOH + N2O5 : 2KNO3 + H2O
4.Asam + Oksida Basa :garam + air
* H2SO4 + MgO : MgSO + H2O
* 2HCl + CaO : CaCl2 + H2O
5.Logam + Asam : garam + H2
* Zn + H2SO4(encer) : ZnSO4 + H2
* Fe + 2HCl : FeCl2) + H2 .
Syarat :- Logamnya terletak disebelah kiri H dala deret
Volta ( Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au )
- Asamnya bukan asam oksidator (H2SO4 pekat,
HNO3 pekat/encer
- Logam dengan dua valensi dipakai valensi rendah
6. Logam I + garam I : logam II + garam II
Syarat : Logam I terletak disebelah kiri logam II dalam
deret Volta. Reaksi ini disebut Reaksi Pendesakan
2Al + 3CuSO4 : 3Cu + Al2(SO4)3
Zn + FeSO4 : Fe + ZnSO4
Zn + MgSO4 :tidak bereaksi
7. Garam I + garam II : garam III + garam IV
Syarat salah satu garam hasil reaksi harus mengendap.
Reaksi ini disebut Reaksi Pertukaran
NaCl + AgNO3 : AgCl(s) + NaNO3
BaCl2 + K2SO4 : BaSO4(s) + 2KCl
KBr + MgSO4 : tidak bereaksi
8. Garam I + asam I : garam II + asam II
Syarat : Hasil reaksi harus ada yang mengendap, terurai
atau menguap
AgNO3 + HCl : AgCL(s) + HNO3
CO2(g) K2CO3 + H2SO4 K2SO4 + H2CO3
H2O
Na2S + 2HCl : 2NaCl + H2S(g)
9. Garam I + basa I garam II + basa II
Syarat : Hasil reaksi harus ada yang mengendap
atau terurai.
ZnSO4 + 2KOH : K2SO4 + Zn(OH)2(s)
NH3(g)
NH4Cl + NaOH : KCl + NH4OH
H2O
10. Garam normal + asamnya : garam asam
Na2SO4 + H2SO4 2NaHSO4
11a. G A + basanya : G N
NaHCO3 + NaOH : Na2CO3 + H2O
b. G A primer + basanya : G A sekunder + air
NaH2PO4 + NaOH : Na2HPO4 + H2O
12. Garam normal + basanya : garam basa
BaCl2 + Ba(OH)2 : 2BaOHCL
13a. G B + asamnya : G N + air
BaOHCl + HCl : BaCL2 + H2O
b.G B primer + asamnya : G B sekunder + air
Bi(OH)2CL + HCl : BiOHCl2 + H2O
0 comments:
Post a Comment