Monday 30 May 2016

Pengertian Sistem Peredaran Darah dan Alat Peredaran Darah

Peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup,karena darah mengalir ke seluruh tubuh didalam pembuluh darah mengalir ke seluruh tubuh  didalam pembuluh darah.Ada dua macam peredanran darah dalam manusia.Peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju paru paru melewati arteri pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis disebut peredaran darah kecil.Sedangkan peredaran darah dari bilik kiri jantung keseluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembalike serambi kanan jantung melalui vena kava disebut peredaran darah besar.Oleh karena itu manusia dikatakan memiliki peredaran darah ganda
Sistem peredaran darah mempunyai fungsi sebagai berikut:
  1. Mengangkut zat makanan dan zat sisa hasil metabolisme
  2. Mengangkut zat buangan dan subsitansi beracun menuju hati untuk dinetralkan
  3. Mengangkut zat buangan dan  subsitansi beracun menuju ginjal untuk dibuang
  4. Mendistribusikan hormon dari kelenjar dan organ yang memproduksi ke sel-sel tubuh yang membutuhkan
  5. Mengatur suhu  tubuh melalui aliran darah
  6. Mencegah hilangnya darah melalui mekanisme pembekuan darah
  7. Melindungi tubuh dari bakteri dan virus dengan mensikulasi antibodi dan sel darah putih
Sistem peredaran darah memiliki tga komponen utama sebagai berikut 
  1. Darah berfungsi sebagai medium pengangkut zat makanan,udara,dan zat buangan
  2. Jantung,berfungsi memompa darah sehingga dapat beredar ke seluruh tubuh
  3. Pembuluh darah sebagai saluran tempat darah beredar keseluruh tubuh 
Berikut ini penjelasan lebih mendalam tentang peredaran darah.
  1. Darah 
                Jumlah atau volume darah dalam tubuh manusia lebih kurang 8% dari berat badan.Darah manusia mengandung 55% plasma(cairan) darh dan 45% sel-sel darah

  • Sel-sel darah
Sel darah merah (SDM) atau eritrosit adalah sel darah yang terbanyak didalam darah. Karena sel ini mengandung senyawa yang berwarna, yaitu hemoglobin, maka dengan sendirinya darah berwarna merah.
Hemoglobin adalah suatu protein yang mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap oksigen dan karbondiogsida. Dalam menjalankan fungsinya membawa oksigen ke seluruh tubuh, hemoglobin di dalam SDM mengikat oksigen melalui suatu ikantan kimia khusus. Reaksi yang membantuk ikatan antara hemoglobin dan oksigen tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
                              Hb       +         O2              HbO2

Hemoglobin yang tidak atau belum mengikat oksigen disebut sebagai deoksihemoglobin atau deoksiHb dan umumnya ditulis Hb saja. Hemoglobin yang mengikat oksigen disebut oksihemoglobin atau HbO2. Seperti yang tampak pada persamaan reaksi tersebut, reaksi ini dapat berlangsung dalam 2 arah. Meskipun demikian, reaksi yang berlangsung dalam arah ke kanan, yang merupakan reaksi penggabungan atau asosiasi terjadi didalam alveolud paru-paru, tempat berlangsungnya pertukaran udara antara tubuh dengan lingkungan. Sebaliknya, reaksi yang merupakan suatu reaksi penguraian atau disosiasi, terutama terjadi di dalam berbagai jaringan. Dengan demikian, dapat juga dikatakan bahwa hemoglobin dalam SDM mengikat oksigen di paru-paru dan melepaskan di jaringan, untuk diserahkan dan digunakan oleh sel-sel.
Fungsi lain dari sel darah merah ialah mengikat dan mempermudah tranportasi gas CO2. Di dalam paru-paru terjadilah pertukaran gas dengan lingkungan : oksigen diambil dari lingkunagan dan CO dikeluarkan ke lingkungan. Hanya sebagian saja dari CO2 yang berikatan langsung dengan molekul Hb melalui ikaan karbamino, berupa HbCO2. Sebagian yang lebih besar dari CO ini malahan diangkut sebagai bentuk terlarut dalam plasma. Akan tetapi berbeda dengan oksigen, CO2 tersebut tidaklah larut secara fisik dalam bentuk senyawa tersebut, akan tetapi sebagai bikarbonat (HCO3),  yang pembentuknya sangat memerlukan sel darah merah. Di dalam sel darah merah terdapat enzim anhidrase karbonat yang mengkatalisis reaksi berikut :
CO2          + H2O                 H2CO3                              H+  +   HCO3-
                              Asam karbonat                        ion bikarbonat

Ciri-ciri sel darah merah, antara lain bentuknya melingkar, pipih, dan cakram bikonkaf, sel yang telah matang tidak mempunyai nucleus, berdiameter kurang dari 0,01 mm dan elastis.

2.    Sel Darah Putih
     
Sel darah putih atau leukosit adalah sel lain yang terdapat di dalam darah. Yang berperan dalam mempertahankan tubuh terhadap penyusupan benda asing yang selalu dipandang mempunyai kemungkinan untuk mendatangkan bahaya bagi kelangsungan hidup individu selain itu, sel darah putih berfungsi sebagai pengangkut zat lemak.
Sel darah putih mempunyai ciri-ciri, antara lain tidak berwarna, mempunyai nucleus, kehilangan Hb, bentuknya tidak beraturan, dapat bergerak, dan dapat berubah bentuk.
Sel darah putih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu granulosit dan agranulosit. Sebenarnya kedua jenis sel darah putih ini jelas terlihat pada granulosit. Granula mengandung beragam enzim dan protein yang membantu sel darah putih dalam melindungi tubuh.
Granulosit mempunyai nucleus yang banyak dan bersifat fagosit. Macam-macam granulosit, antara lain :
a.    Neutrofil : 

Jenis sel darah putih terbanyak. Bentuk nukleusnya beragam, misalnya 
batang, bengkok, atau bercabang-cabang. Neutrofil menjadi sel darah putih yang pertama merespon adanya infeksi dan sel-sel tersebut menelan patogen selama fagositosis.

b.    Basofil    : 

Berbentuk U dan berbintik-bintik. Basofil melepaskan histamin pada saat terjadi reaksi alergi.
c.     Eosinofil  :

Berbintik-bintik kemerahan. Meningkat apabila terjadi infeksi atau reaksi 
alergi.
Agranulsit hanya mempunyai sebuah  nucleus dan tidak seluruhnya bersifat fagosit. Macam-macam agranulosit, antara lain :
a.    Monosit   :       
     
Jenis sel darah putih terbesar, bersifat fagosit, nukleusnya berbentuk 
seperti kacang, dan dapat bergerak cepat. Monosit yang berada pada suatu jaringan dapat berdiferensiasi menjadi makrofag yang berukuran lebih besar. Makrofag berfungsi untuk memfagosit patogen, sel using, dan puing-puing seluler dan dapat merangsang sel-sel darah putih yang lain untuk melindungi tubuh.

b.    Limfosit  : 


     Jenis sel darah putih yang tidak bersifat fagosit, selnya cenderung  berbentuk lingkaran, berinti tunggal, dan hanya memperhatikan sedikit pergerakan. Fungsi limfosit untuk imunitas (kekebalan) terhadap patogen dan toksin tertentu. Ada dua macam limfosit yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit B melindungi kita dengan memproduksi antibody yang akan menghancurkan patogen, sedangkan limfosit T secara langsung menghancurkan sel-sel yang mengandung antigen.
3.    Keping Darah

Keeping darah disebut juga trombosit. Sebenarnay, trombosit tidak dapat dipandang sebagai sel utuh karena berasal dari sel raksasa yang berada di sumsung tulang, yang dinamakan megakariosit. Dalam pematangannya, megakariosit ini pecah menjadi 3000 sampai 4000 serpihan sel, yang dinamai sebagai trombosit atau keeping sel (platelet) tersebut. Trombosit mempunyai bentuk bicembung dengan garis 0,75-2,25 mm. Dengan sendirinya trombosit ini tidak mempunyai inti. Akan tetapi keeping sel ini masih dapat melakukan sintesis protein.
Selain itu, trombosit masih mempunyai mitokondria, butir glikogen yang mungkin berfungsib sebagai cadangan energy dan 2 jenis granula, yaitu granula- dan granula yang lebih padat. Granula- berisi enzim-enzim hidrolase asam yang mengigatkan kita kepada lisosom. Granula lebih padat antara lainberisi factor penggumpalan tertentu (factor V), factor pertumbuhan dan beberapa jenis glikoprotein, antara lain fibronektin.

Trombosit berfungsi penting dalam usaha tubuh untuk mempertahankan keutuhan jaringan bila terluka, sehingga tubuh tidak mengalami kehilangan darah dan terlindung dari penyusupan benda atau sel asing dan untuk melakukan agregasi.

  • Plasma darah
Pengertian, Fungsi, dan Kandungan Plasma Darah| Pengertian Plasma darah Adalah cairan yang berwarna kuning jernih. Fungsi dan komponen/komposisi serta kandungan dari plasma darah merupakan pembahasan yang akan dikaji dalam plasma darah. Plasma darah memiliki proses mekanisme dalam bekerja di dalam tubuh manusia. Plasma darah mengandung 90% air dan larutan bermacam-macam zat sejumlah 7%-10%. Zat-zat yang terkandung di dalam plasma darah, yakni sari makanan, hormon enzim, mineral, antibodi dan zat-zat sisa (misalnya CO2 dan sisa pembongkaran protein). Sari-sari makanan tersebut diserap usus halus. 
Pengertian, Fungsi, dan Kandungan Plasma Darah
Mineral-mineral di dalam plasma darah terdapat dalam bentuk garam mineral. Fungsi garam mineral ialah untuk mengatur tekanan osmotik dan PH darah. Protein yang terdapat dalam darah (protein darah) terdiri atas albumin, globulin, dan fibrinogen. Albumin berperan dalam pengaturan tekanan darah. Globulin biasanya dikenal sebagai imunoglobulin berfungsi membentuk benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin berperan penting dalam proses pembekuan darah saat tubuh kita terluka. jika larutan protein dalam plasma darah diendapkan dengna sentrifuge (alat pemutar), akan tertinggal cairan berwarna kuning jernih  yang disebut serum. 
Pengertian, Fungsi, dan Kandungan Plasma Darah
Serum mengandung antibodi yang dapat melawan zat/benda asing atau kuman yang masuk ke dalam tubuh. Zat asing yang masuk ke dalam tubuh dikatakan sebagai antigen. Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen disebut presipitin ; yang dapat menguraikan antigen disebut lisin ; dan yang dapat menawarkan racun disebut antioksin.
Kesimpulan : 

1. Kandungan Plasma Darah
  • Mengandung Zat Makanan dan Mineral seperti asam amino, gliserin, glukosa, kolesterol, garam mineral, asam lemak 
  • Zat yang dihasilkan dari sel-sel yakni enzim, antibodi, dan hormon. 
  • Protein dalam Darah yakni anttheofilik, tromboplastin, fibrinogen, gammaglobulin, protrombin, albumin.
  • Karbon dioksida, oksigen, dan nitrogen 
  • Asam Urat, Urea
2. Fungsi Plasma Darah

  • Alat untuk mengangkut air dan sekaligus menyerbakan kedalam tubuh
  • Alat yang mengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi 
  • Alat yang mengangkut Oksigen dan disebarkan keseluruh tubuh
  • Menjaga temperatur suhu tubuh
  • Alat yang mengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
  • Mengatur dan menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
  • Alat yang mengangkut sari makanan
  • Mencegah infeksi terhadap sel darah putih,

Alat Peredaran Darah

  Alat peredaran darah manusia ada dua yaitu Jantung dan Pembuluh Darah

Jantung terletak di rongga dada. Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan dengan berat sekitar 300 gram. jantung dalam sistem sirkulasi berfungsi sebagai pompa darah.
Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium). Membran jantung luar bagian dilapisi dengan selaput jantung (pericardium). Perikardium terdiri dari 2 lapisan. Lapisan luar disebut lamina panistalis dan lapisan dalam yang menempel pada dinding jantung disebut lamina visceral. Di antara lapisan ini ada ruang perikardii rongga diisi dengan cairan perikardii. Cairan ini berfungsi untuk menahan gesekan. Bagian dalam dilapisi endokardium. 
Jantung memiliki empat ruang, yaitu :

  • atrium (atrium kiri),
  • dexter atrium (atrium kanan),
  • ventrikel sinister(bilik kiri),
  • ventrikel dexter (bilik kanan).
Antarsisi kiri dan jantung kanan yang dipisahkan oleh septum (sekat) dalam bentuk otot padat.
Atrium jantung ruangan tempat masuknya pembuluh darah (vena). Antara atrium kiri dan ventrikel kiri adalah katup valvula bikuspid (katup berdaun dua). Katup ini mencegah darah di ventrikel kiri yang tidak mengalir kembali ke atrium kiri saat jantung berkontraksi.
Memiliki otot ventrikel lebih tebal dari atrium, situasi ini menyebabkan ventrikel memompa darah keluar dari fungsi jantung. Antara atrium kanan ke ventrikel kanan yang valvula katup trikuspid (katup berdaun tiga). Katup ini mencegah darah dalam ventrikel kanan yang tidak mengalir kembali ke atrium saat jantung berkontraksi.
Terus menerus memompa darah jantung ke seluruh tubuh. Jantung memompa darah dengan cara kontrak sehingga jantung dapat memperluas dan kontrak. Hal ini menimbulkan kontraksi jantung berdenyut yang dapat dirasakan dalam arteri di beberapa tempat.
Ketika dikontrak, atrium dan ventrikel bergantian mengembang dan tunas. Ketika atrium mengembang, mengisap darah dari jantung ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah (vena kava superior dan inferior vena cava). Darah tersedot ke dalam darah dari atrium kanan dan vena paru kaya oksigen ke dalam atrium kiri.
Ketika atrium furl ventrikel mengembang dan darah mengalir dari atrium ke ventrikel. Fungsi ventrikel merupakan bagian dari jantung untuk memompa darah untuk meninggalkan jantung.
Ketika tunas ventrikel ventrikel kiri, darah yang kaya oksigen dipompa ke seluruh tubuh, sedangkan ventrikel kanan dalam darah yang kaya CO2 ke paru-paru memompa. Setelah memompa keluar darah, mengendur otot ventrikel dan pengalaman relaksasi maksimal sehingga tekanan jantung sangat rendah. Peristiwa ini disebut diastole.
Ketika darah ke ventrikel, melalui bundel rangsang Nya terputus dalam waktu kurang sepersepuluh detik. Situasi ini digunakan oleh otot jantung untuk beristirahat. Setelah itu, tunas otot ventrikel dan sejumlah besar darah yang dipompa dari ventrikel ke arteri pulmonalis dan aorta, situasi ini membuat tekanan ruangan untuk jantung maksimal. Peristiwa ini disebut systole. Belajar dengan hati-hati mengikuti kerja jantung dan aliran darah di jantung.
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah. Pembuluh darah biasa di sebut oleh orang awam dengan sebutan urat. Pembuluh darah merupakan jaringan elastis membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian mengembalikannya lagi kedalam jantung. Pembuluh darah termasuk kedalam sistem pembuluh darah,yang mana pada mamalia, sistem ini terdiri jantung, arteri besar, arteriol (arteri kecil), kapiler (pembuluh darah kecil di ujung jaringan dan sel), venula (vena kecil) dan vena. Fungsi utama sistem ini adalah menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel dan jaringan dan mengembalika darah vena ke paru-paru untuk pertukaran gas oksigen (O2) dengan karbon dioksida (CO2).
B. STRUKTUR PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah terbagi dua, yaitu arteri dan vena.
STRUKTUR PEMBULUH DARAH
1. Arteri
Arteri membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh darah arteri  terdiri atas lapisan-lapisan sebagai berikut:
  • Tunika intima adalah lapisan terdalam dari pembuluh darah yang terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. Di bawah lapisan endotel adalah lapisan subendotel, terdiri atas jaringan penyambung jarang halus yang kadang-kadang mengandung sel otot polos yang berperan untuk kontraksi pembuluh darah.
  • Tunika media ini adalah lapisan tengah yang terdiri dari serat otot polos yang tersusun melingkar. Pada arteri yang lebih besar, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu lamina elastik interna. Membran ini terdiri atas serat elastik, biasanya berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat masuk melalui lubang-lubang yang terdapat dalam membran dan memberikan supply O2 dan makanan lainnya kepada sel-sel yang terletak jauh di dalam dinding pembuluh. Pada pembuluh besar, sering ditemukan lamina elastika eksterna yang lebih tipis yang memisahkan tunika media dari tunika adventitia yang terletak di luar.
  • Tunika adventitia atau lapisan terluar terdiri atas dengan jaringan ikat kolagen dan elastik, terutama kolagen tipe I. Pada pembuluh yang lebih besar, terdapat vasa vasorum bercabang-cabang luas dalam adventitia.
  • Anastomosis Arteriovenosa adalah hubungan langsung antara sirkulasi arteri dan vena. Anastomosis arteriovenosa ini tersebar di seluruh tubuh dan umumnya terdapat pada pembuluh-pembuluh kecil berfungsi mengatur sirkulasi pada daerah tertentu, terutama pada jari, kuku, dan telinga. Sistem ini mempunyai peranan pengaturan sirkulasi pada berbagai organ dan berperanan pada beberapa fenomena fisiologi seperti menstruasi, perlindungan terhadap suhu yang rendah, dan ereksi. Anastomosis arteriovenosa banyak dipersarafi oleh sistem saraf simpatis dan parasimpatis (sistem saraf otonom). Selain mengatur aliran darah pada berbagai organ, anastomosis ini mempunyai fungsi termoregulator atau pengatur suhu yang khususnya terbukti pada kulit anggota gerak (ekstremitas).

2. Vena
Vena  berfungsi membawa darah dari perifer (ujung) kembali ke jantung dan paru-paru. Vena terdiri dari beberapa lapisan, yaitu :
  • Tunica intima:  terdiri dari lapisan endothelium yang mengandung sel pipih selapis, dan lapisan subendothelium yang berisi jaringan ikat tipis langsung berhubungan dengan tunica adventitia.
  • Tunica media:  lapisan ini tipis, otot polosnya bercampur dengan jaringan ikat.
  • Tunica adventitia:  adalah lapisan paling tebal pada vena, lapisan ini juga lapisan yang paling berkembang. Jaringan ikat longgar dengan serabut kolagen yang membentuk berkas-berkas longitudinal, sel fibroblas tampak diantaranya. Sel-sel otot polos juga sering tampak pula.
  • Vasa vasorum adalah pembuluh darah kecil yang memberikan pasokan metabolit-metabolit untuk sel-sel di tunika adventitia dan tunika media pembuluh-pembuluh darah besar, apakah itu vena besar maupun arteri besar, karena lapisan-lapisannya terlalu tebal untuk diberi makanan oleh difusi langsung dari aliran darah.

PEMBULUH DARAH 
C. FUNGSI PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah berfungsi membawa darah yang dipompa dari ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh, darah tersebut mengandung oksigen yang diikat oleh hemoglobin atau Hb didalam darah. Didalam darah juga terdapat protein dan glukosa yang mana komponen tersebut dibutuhkan oleh jaringan dan sel nantinya. Setelah sampai ke seluruh tubuh atau organ targetnya melalui anastomosis arteriovenosa dan juga kapiler. Oksigen dan metabolit tersebut di pasok ke organ target hingga tercapailah tujuan dengan oksigen dan metabolit seperti glukosa tersebut, sel-sel di seluruh tubuh dapat mengalami metabolisme aerob (menggunakan O2) untuk menjalankan fungsinya. Kemudian oksigen tersebut ditukar dengan karbon dioksidan, kemudian kembalilah darah itu darah ke jantung melalui vena kecil kemudian vena besar, setelah sampai dijantung, darah tersebut dipompa oleh ventrikel kanan jantung ke dalam paru, atau sistem ini disebut juga dengan sirkulasi pulmoner. Sampai diparu, darah yang membawa CO2 tersebut ditukar kembali dengan O2 yang baru kita hirup, melalui mekanisme difusi. Pembuluh darah juga berfungsi untuk membawa sel darah putih ketika terjadi infeksi untuk mekanisme penyembuhan, sel darah putih tersebut yang merupakan imun tubuh seseorang akan melawan kuman ataupun benda asing yang masuk kedalam tubuh, sehingga ketika imunitas seseorang melemah ataupun kuman yang masuk kedalam tubuh terlalu kuat, disitulah seseorang terkena penyakit.

0 comments:

Post a Comment